Kamis, 13 November 2014

Filosofi Karakter Punakawan Bagi Kehidupan Pelajar


            Sebagai masyarakat indonesia dan jawa khususnya. Kita tidak asing lagi dengan seni pertunjukan wayang. Sebuah seni pertunjukkan yang di jalankan oleh dalang dengan lakon-lakon yang biasanya mengambil cerita dari naskah kitab mahabarata atau ramayana. Kitab karangan begawan Byasa dan resi walmiki.
                Seiring dengan disiarkanya serial TV mahabarata di salah satu stasiun televisi di indonesia, dengan para pemeran pandawa dan kurawa yang memiliki wajah rupawan, masyarakat indonesia mulai tertarik kembali dengan cerita-cerita pewayangan. Kebanyakan dari mereka yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal tokoh-tokoh dalam cerita wayang, saat ini justru sangat mengenalnya, bahkan mengidolakanya. Tokoh-tokoh seperti Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Drupadi, Duryudhana, Sengkuni, Bisma, dan Karna sudah tidak asing lagi di telinga kita.
Namun apakah sebagian dari kita mengenal punakawan?
                Punakawan adalah abdi atau pengikut setia para kestria yang tidak sekedar menjadi pengikut biasa tetapi juga memberikan nasehat dan saran bagi kesatria tersebut. Punakawan merupakan tokoh pewayangan asli indonesia yang di ciptakan oleh pujangga-pujangga indonesia. biasanya punakawan ditampilkan dalang untuk mencairkan suasana karena karakter punakawan yang jenaka. Masyarakat jawa lebih mengenal punakawan sebagai Semar, Gareng, Petruk, Dan Bagong.
Penciptaan Punakawan kaya dengan filosofi-filosofi bagi kehidupan manusia. Tak terkecuali bagi kita sebagai pelajar. Karakter punakawan memiliki filosofi yang berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari baik di sekolah maupun di masyarakat. Diantaranya:
1.    mengajarkan kita menjadi teman yang baik
Punakawan berasal dari kata-kata Puna dan Kawan. Puna berarti susah, sedangkan kawan berarti kanca, teman atau saudara. Jadi arti Punakawan bisa diterjemahkan teman atau saudara di kala susah.
Ada penafsiran lain dari kata-kata Punakawan. Puna bisa juga disebut Pana yang berarti terang, sedangkan kawan berarti teman atau saudara. Jadi penafsiran lain dari arti kata Punakawan adalah teman atau saudara yang mengajak ke jalan yang terang.
Dari arti nama tersebut mengajarkan kita untuk berusaha menjadi teman yang baik, yang selalu ada dikala senang maupun susah. Dan mengajarkan kita menjadi teman yang seyogyanya selalu mengajak ke kebaikan bukan malah sebaiknya.
2.    Rendah hati dan tidak sombong layaknya Semar
Semar merupakan bapak dari Punakawan. Semar sangat disegani karena ilmu yang dimiliknya. Semar selalu menjadi rujukan bagi para kesatria untuk meminta nasehat. Namun hal ini tidak menjadikan Semar sombong, ia tetap menjadi sosok yang rendah hati jujur dan saling mengasihi.
Hendaknya seperti inilah kita sebagai pelajar. Tidak sombong atas kepintaran yang dianugerahkan Allah kepada kita. Kita sebaiknya senang hati dalam menolong teman yang meminta bantuan kita. Janganlah demi Nilai, kita sampai mengabaikan teman kita. Sebab kita hidup bersama dan saling mengasihi dengan teman bukan dengan Nilai.
3.    Meneladani kecacatan Gareng dengan tidak lelah berusaha
Nala Gareng atau biasa dikenal Gareng. adalah anak sulung dari semar. Gareng memiliki
kecacatan fisik. Mata nya juling.  Kakinya pincang. Dan Tangannya ciker atau patah. Meskipun begitu gareng selalu ceria. Dengan banyolan-banyolan  yang ceplas ceplos. Gareng pantang menyerah dan selalu berusaha dalam keterbatasanya.
Perumpamaan atau sanepa dari kecacaatan fisik gareng adalah tidak baik kita terlalu bersedih dengan kekurangan yang kita miliki. Tetaplah ceria. Terus berusaha dan pantang menyerah. pasrahkan hasilnya di tangan allah semata.
4.    Berfikir dengan teliti seperti Petruk.
Petruk merupakan anak kedua dari semar. Petruk merupakan anak semar yang paling sempurna. Tubuhnya panjang. Ciri khas petruk ada pada hidungnnya yang sangat mancung. Tubuh petruk yang serba panjang ini mewakili karakternya yang cerdas dan selalu berfikir panjang dan teliti dalam setiap perbuatan.
Kita sebagai pelajar bisa meniru karakter petruk ini. Kita harus berpikir  panjang dan teliti dalam mengambil keputusan. Terutama kelas XII yang yang harus menentukan tujuan setelah lulus sma, akan kerja atau kuliah? Jangan sampai kita terburu-buru dalam mengambil keputusan yang hanya akan berbuah penyesalan pada akhirnya.
5.    Menjadi manusia yang utuh layaknya Bagong.
Bagong adalah anak bungsu dari semar. Bentuk tubuhnya mirip semar. Badanya tambun dan bibirnya sedikit memble.  dialah yg dianggap sebagai manusia yang sesungguhnya. walau petruk lengkap dengan keindahan dan kesempurnaan, tapi  bagong lah yang dianggap sebagai manusia utuh. karena dia memiliki kekurangan dan kelebihan.
manusia yang sejati adalah manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan. jadi jangan takut atau malu karena kekurangan kita. karena kekurangan itulah yang menjadikan kita manusia seutuhnya. Kita syukuri semua kekurangan dan kelebihan yang diberikan allah kepada kita.  Niscaya allah akan menutupi kekurangan kita dan merawat semua kelebihan kita. Dan kembali ingatkan pada diri kita sendiri. Janganlah sekali-kali tertanam rasa sombong pada hati kita.
               
Penciptaan tokoh punakawan memang lah penuh filosofi yang  mustahil dijelaskan hanya dalam satu atau dua lembar kertas. Butuh kajian lebih mendalam lagi untuk menyelami karakter-karater masing-masing punakawan.
Namun intinya marilah kita sebagai pelajar bisa mengambil pelajaran dari karakter tiap-tiap punakawan. Berusahalah menjadi seseorang teman atau sahabat yang baik seperti arti nama Punakawan. Yang selalu rendah hati seperti Semar. Jangan lah kita mudah berputus asa. Terus berusaha. Contohlah Gareng yang dalam keterbatasanya ia tetap berusaha keras. Dan pasrahkan semua hasilnya hanya pada allah. Dan dampingilah usaha itu dengan pengambilan keputusan yang tepat melalui pemikiran yang teliti dan mendalam seperti karakter Petruk. Jangan sampai keputusan kita pada akhirnya berbuah penyesalan.
Dan satu filosofi hidup bagi kita yang sering mengeluh dengan kekurangan kita. Jangan lah kita bersedih dengan kekurangan itu. kita  terima apa adanya. Kita syukuri semua itu. maka akan jadilah kita manusia yang utuh seperti Bagong. karena manusia yang utuh adalah manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan.








               
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar