
Seiring dengan disiarkanya
serial TV mahabarata di salah satu stasiun televisi di indonesia, dengan para
pemeran pandawa dan kurawa yang memiliki wajah rupawan, masyarakat indonesia
mulai tertarik kembali dengan cerita-cerita pewayangan. Kebanyakan dari mereka
yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal tokoh-tokoh dalam cerita wayang,
saat ini justru sangat mengenalnya, bahkan mengidolakanya. Tokoh-tokoh seperti Yudistira,
Bima, Arjuna, Nakula, Sadewa, Drupadi, Duryudhana, Sengkuni, Bisma, dan Karna sudah
tidak asing lagi di telinga kita.
Namun apakah
sebagian dari kita mengenal punakawan?
Punakawan adalah abdi atau
pengikut setia para kestria yang tidak sekedar menjadi pengikut biasa tetapi
juga memberikan nasehat dan saran bagi kesatria tersebut. Punakawan merupakan
tokoh pewayangan asli indonesia yang di ciptakan oleh pujangga-pujangga
indonesia. biasanya punakawan ditampilkan dalang untuk mencairkan suasana karena
karakter punakawan yang jenaka. Masyarakat jawa lebih mengenal punakawan
sebagai Semar, Gareng, Petruk, Dan Bagong.
Penciptaan Punakawan kaya dengan filosofi-filosofi bagi kehidupan
manusia. Tak terkecuali bagi kita sebagai pelajar. Karakter punakawan memiliki
filosofi yang berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari baik di
sekolah maupun di masyarakat. Diantaranya:
1.
mengajarkan kita menjadi teman yang baik
Punakawan berasal
dari kata-kata Puna dan Kawan. Puna berarti susah, sedangkan kawan berarti
kanca, teman atau saudara. Jadi arti Punakawan bisa diterjemahkan teman atau saudara
di kala susah.
Ada penafsiran
lain dari kata-kata Punakawan. Puna bisa juga disebut Pana yang berarti terang,
sedangkan kawan berarti teman atau saudara. Jadi penafsiran lain dari arti kata
Punakawan adalah teman atau saudara yang mengajak ke jalan yang terang.
Dari arti nama
tersebut mengajarkan kita untuk berusaha menjadi teman yang baik, yang selalu
ada dikala senang maupun susah. Dan mengajarkan kita menjadi teman yang
seyogyanya selalu mengajak ke kebaikan bukan malah sebaiknya.
2.
Rendah hati dan tidak sombong layaknya Semar
Semar merupakan
bapak dari Punakawan. Semar sangat disegani karena ilmu yang dimiliknya. Semar
selalu menjadi rujukan bagi para kesatria untuk meminta nasehat. Namun hal ini
tidak menjadikan Semar sombong, ia tetap menjadi sosok yang rendah hati jujur
dan saling mengasihi.
Hendaknya seperti
inilah kita sebagai pelajar. Tidak sombong atas kepintaran yang dianugerahkan Allah
kepada kita. Kita sebaiknya senang hati dalam menolong teman yang meminta
bantuan kita. Janganlah demi Nilai, kita sampai mengabaikan teman kita. Sebab kita
hidup bersama dan saling mengasihi dengan teman bukan dengan Nilai.
3. Meneladani
kecacatan Gareng dengan tidak lelah berusaha
Nala Gareng atau biasa dikenal Gareng. adalah anak sulung
dari semar. Gareng memiliki
kecacatan fisik. Mata nya juling. Kakinya pincang. Dan Tangannya ciker atau patah. Meskipun begitu gareng
selalu ceria. Dengan banyolan-banyolan yang ceplas ceplos. Gareng pantang menyerah
dan selalu berusaha dalam keterbatasanya.
Perumpamaan atau sanepa dari kecacaatan fisik gareng
adalah tidak baik kita terlalu bersedih dengan kekurangan yang kita miliki.
Tetaplah ceria. Terus berusaha dan pantang menyerah. pasrahkan hasilnya di
tangan allah semata.
4.
Berfikir dengan teliti seperti Petruk.
Petruk merupakan
anak kedua dari semar. Petruk merupakan anak semar yang paling sempurna.
Tubuhnya panjang. Ciri khas petruk ada pada hidungnnya yang sangat mancung.
Tubuh petruk yang serba panjang ini mewakili karakternya yang cerdas dan selalu
berfikir panjang dan teliti dalam setiap perbuatan.
Kita sebagai
pelajar bisa meniru karakter petruk ini. Kita harus berpikir panjang dan teliti dalam mengambil keputusan.
Terutama kelas XII yang yang harus menentukan tujuan setelah lulus sma, akan
kerja atau kuliah? Jangan sampai kita terburu-buru dalam mengambil keputusan
yang hanya akan berbuah penyesalan pada akhirnya.
5. Menjadi
manusia yang utuh layaknya Bagong.
Bagong adalah anak bungsu dari semar. Bentuk tubuhnya
mirip semar. Badanya tambun dan bibirnya sedikit memble. dialah yg dianggap
sebagai manusia yang sesungguhnya. walau petruk lengkap dengan keindahan dan
kesempurnaan, tapi bagong lah yang dianggap sebagai manusia utuh. karena
dia memiliki kekurangan dan kelebihan.
manusia yang sejati adalah manusia yang memiliki kelebihan
dan kekurangan. jadi jangan takut atau malu karena kekurangan kita. karena
kekurangan itulah yang menjadikan kita manusia seutuhnya. Kita syukuri semua
kekurangan dan kelebihan yang diberikan allah kepada kita. Niscaya allah akan menutupi kekurangan kita
dan merawat semua kelebihan kita. Dan kembali ingatkan pada diri kita sendiri.
Janganlah sekali-kali tertanam rasa sombong pada hati kita.
Penciptaan tokoh punakawan memang lah penuh filosofi yang mustahil dijelaskan hanya dalam satu atau dua
lembar kertas. Butuh kajian lebih mendalam lagi untuk menyelami
karakter-karater masing-masing punakawan.
Namun intinya marilah kita sebagai pelajar bisa mengambil pelajaran
dari karakter tiap-tiap punakawan. Berusahalah menjadi seseorang teman atau
sahabat yang baik seperti arti nama Punakawan. Yang selalu rendah hati seperti
Semar. Jangan lah kita mudah berputus asa. Terus berusaha. Contohlah Gareng
yang dalam keterbatasanya ia tetap berusaha keras. Dan pasrahkan semua hasilnya
hanya pada allah. Dan dampingilah usaha itu dengan pengambilan keputusan yang
tepat melalui pemikiran yang teliti dan mendalam seperti karakter Petruk.
Jangan sampai keputusan kita pada akhirnya berbuah penyesalan.
Dan satu filosofi hidup bagi kita yang sering mengeluh dengan
kekurangan kita. Jangan lah kita bersedih dengan kekurangan itu. kita terima apa adanya. Kita syukuri semua itu.
maka akan jadilah kita manusia yang utuh seperti Bagong. karena manusia yang
utuh adalah manusia yang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar