
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Melalui sumpah itu mereka menyatukan pikiran dan pandangan. Bersatu
membela satu nama, indonesia. Melawan kolonialisme yang selama 3 abad telah
menjajah indonesia. Tak gentar dengan moncong senapan yang siap menembus
kepala. Mereka terus menyuarakkan semangat kemerdekaan kepada seluruh rakyat di
berbagai daerah. Menancapkan tonggak perjuangan demi indonesia merdeka.
Lalu apa yang sebaiknya kita
lakukan sebagai pemuda dan sebagai pelajar indonesia khususnya dalam
memperingati hari Sumpah Pemuda?
Belanda sudah lama pergi.
Kemerdekaan pun sudah erat di genggam tangan. Kita sebagai pelajar tidak perlu lagi berjuang untuk semua itu. Marilah
setidaknya kita memperingatinya mulai dari tindakan yang sederhana, yaitu
“bersyukur”
Sepele memang. Tapi janganlah
kita meremehkanya. Apalagi yang tidak kita syukuri? Pada zaman modern saat ini,
Kita dengan mudah mendapatkan pendidikan. Lembaga pendidikan berdiri
dimana-mana. Berjenjang, mulai pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Sedangkan
zaman dahulu pendidikan adalah hal yang amat langka. Lembaga pendidikaan hanya
ada di kota-kota besar. Itupun lembaga pendidikan yang didirikan oleh kolonial
belanda. Hanya golongan Ningrat yang bisa mengenyam pendidikan di
sekolah-sekolah itu. Rakyat biasa seperti kita mustahil untuk bersekolah.
Menghadapi tuntutan pendidikan
saat ini pun juga butuh perjuangan yang tidak mudah. kedua orang tua kita
berpeluh keringat dalam membiayai kita bersekolah. Demi kebahagiaan masa
depan kita. Memberi kita uang saku
setiap harinya yang bila di hitung-hitung tidak sedikit jumlahnya. Rela datang ke sekolah meminta keringanan bila
biaya sekolah kita terlalu berat. Memfasilitasi kita dengan laptop, kamera DSLR atau sepeda
motor demi mempermudah kita dalam memperoleh pendidikan. Semuanya demi kita.
Kita pun jarang, bahkan tidak pernah bertanya dari mana orang tua kita mendapat
semua biaya itu. lalu pantaskah kita tidak bersyukur atas semua itu?
Sadar atau tidak kita jarang
mensyukurinya. Kita lebih sering mendzoliminya dengan belajar alakadarnya.
Sombong atas semua fasilitas yang di berikan orang tua. Pacaran berlebihan yang
berujung hal yang buruk. Mencoreng muka kedua orang tua kita dengan arang yang
sangat hitam. Apakah pemuda
seperti itu yang diharapkan indonesia?
Marilah kita mulai di hari ini kita
renungkan dan bersyukur atas semua yang telah diberikan tuhan kepada kita.
Dengan belajar yang lebih giat lagi. Memang kedua orang tua kita tidak
menginginkan balasan dari kita. Tapi alangkah indahnya jika kita bisa
setidaknya mebanggakan mereka dengan prestasi. Menerbitkan senyum manis di
bibir indah mereka.
allah telah berjanji akan menambah nikmat bagi umatnya yang bersyukur. Maka dari itu bila kita bersyukur dengan belajar lebih giat lagi, insyaallah allah akan menambah nikmat kepada kita dengan prestasi. Lalu bila semua pelajar indonesia berprestasi dan bersatu dalam satu nama indonesia. Maka akan hebat lah negara kita, disokong dengan persatuan pemuda-pemuda yang beprestasi di segala bidang. Lalu benarlah apa yang pernah dikatakan bung Karno “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”.
allah telah berjanji akan menambah nikmat bagi umatnya yang bersyukur. Maka dari itu bila kita bersyukur dengan belajar lebih giat lagi, insyaallah allah akan menambah nikmat kepada kita dengan prestasi. Lalu bila semua pelajar indonesia berprestasi dan bersatu dalam satu nama indonesia. Maka akan hebat lah negara kita, disokong dengan persatuan pemuda-pemuda yang beprestasi di segala bidang. Lalu benarlah apa yang pernah dikatakan bung Karno “Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar